Sebelum kita membahas
mengenai berorganisasi di masa SMA, mari kita simak pengertian organisasi
terlebih dahulu.
I.
Pengertian Organisasi
Organisasi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani "organon"
yang berarti "alat". Namun, organisasi dapat diartikan sebagai suatu
kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya
digunakan sebagai tempat di mana orang-orang berkumpul, bekerja sama secara
rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,
dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif demi mencapai tujuan organisasi.
Sebuah organisasi
dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi
dan tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut
terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat
diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan
kontribusi seperti pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai
anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Pada dasarnya partisipasi
didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan
seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan
sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.
II. Berorganisasi di Masa SMP
Pertama
kali saya memasuki suasana SMP yang jauh berbeda dari suasana SD, saya lantas
mencoba beradaptasi. Melihat teman yang baru, guru baru, semuanya serba baru.
Kelas 1 SMP saya mencoba mendalami semua ttg organisasi yaitu dengan
memperhatikan kerja kakak-kakak kelas saya, dalam hal ini OSIS.
Sekilas
nampak mudah, kakak ketua OSIS (kak Vivi) dengan santai mengkoordinir pengadaan
pentas seni. Mulai dari dekorasi panggung, sound system, dan masih banyak lagi,
semuanya seolah berjalan dengan sendirinya. Dalam hati saya berpikir, bagaimana
kak Vivi bisa mengatur semuanya ini, hingga pentas seni dapat berjalan dengan
lancar ?
Maka tibalah tahun ajaran baru, seiring dengan pemilihan ketua OSIS serta pengurus OSIS yang baru. Mendengar hal ini saya sangat berantusias mengikuti pemilihan ketua OSIS ini. Akhirnya saya mencalonkan diri kepada panitia pemilihan ketua OSIS. Tetapi perjuangan belum berakhir sampai disini saja, saya harus membuat strategi agar saya bisa terpilih menjadi ketua nantinya.
Maka tibalah tahun ajaran baru, seiring dengan pemilihan ketua OSIS serta pengurus OSIS yang baru. Mendengar hal ini saya sangat berantusias mengikuti pemilihan ketua OSIS ini. Akhirnya saya mencalonkan diri kepada panitia pemilihan ketua OSIS. Tetapi perjuangan belum berakhir sampai disini saja, saya harus membuat strategi agar saya bisa terpilih menjadi ketua nantinya.
H-14
pemilihan ketua OSIS, saya berinisiatif mengadakan kampanye kecil2an, yaitu
dengan menyampaikan Visi dan Misi saya nantinya bila terpilih menjadi ketua.
Saya beserta tim sukses (teman-teman yg mendukung), mendatangi kelas 1 per 1.
Mulai dari kelas VII hingga sampai kelas IX. Dengan percaya diri yang matang
akhirnya saya siap untuk mendengarkan hasil pemilihan ketua OSIS.
Kerja keras
saya selama ini ternyata membuahkan hasil, memenangkan pemilihan OSIS SMP
adalah pengalaman berorganisasi pertama saya. Namun perjuangan masih belum
berhenti sampai disini saja, masih ada tanggung jawab yang harus saya tanggung
dalam menjadi ketua OSIS. Salah satunya adalah mewujudkan Visi dan Misi yang
sudah saya paparkan di masa kampanye.
Menanggung
tanggung jawab sebagai ketua OSIS ternyata tidak semudah yang kelihatan nya.
Banyak kritik yang berdatangan baik dari adik kelas maupun kakak kelas. Namun
saya menerima semua kritik itu dengan lapang dada. Pastinya ada waktu untuk
membuktikan kinerja kita sebagai ketua. Pencapaian saya selama menjadi ketua
tidaklah banyak, 2x pentas seni berhasil dan acara tutup tahun.
III. Berorganisasi di Masa SMA
Sekarang,
mari kita membicarakan berorganisasi di masa SMA. Berorganisasi di masa SMA tidak
serumit berorganisasi ala professional. Tetapi, dari partisipasi berorganisasi
ini, kita akan mendapatkan pengalaman yang berharga. Karena dalam
berorganisasi, kamu dituntut untuk berdisiplin terhadap waktu, belajar
bertoleransi, menghadapi banyak orang, serta lebih memprioritaskan untuk
bersikap objektif di samping bersikap subjektif. Dari berorganisasi ini,
karakter kamu akan dibentuk. Itulah alasan mengapa berorganisasi di masa SMA
dapat berperan dalam pendidikan karakter siswa.
Maka dari itu jangan takut untuk
berpartisipasi dalam keorganisasian. Karena, kamu memiliki pembina. Jadi jangan
takut akan membuat kesalahan. Karena dari membuat kesalahan, kita menjadi tahu
cara yang salah dan harus dihindari, kita juga akan tahu cara yang benar demi
mencapai kesuksesan.
Membuat kesalahan bagi manusia
adalah hal yang wajar. Saya pernah membuat kesalahan, begitu juga kamu. Tetapi,
ada baiknya bila kita menghindari kesalahan tersebut. Karena jika kita bisa
berbuat yang benar, mengapa harus berbuat yang salah?
Untuk bergabung dalam suatu
kepanitiaan, terkadang kita harus mengikuti "Open Recruitment"
atau ajang perekrutan. Contohnya, keorganisasian di SMA Negeri 5 Surabaya.
Terdapat beberapa kegiatan organisasi di SMA Negeri 5 Surabaya, seperti
Pengurus OSIS, MPK (Majelis Permusyawaratan Kelas, atau semacam MPR), APK
(Anggota Permusyawaratan Kelas, atau semacam DPR), dan banyak kepanitiaan acara
yang dihelat OSIS-MPK.
Saya
sangat setuju jika para murid yang tidak terlibat dalam Pengurus OSIS, MPK,
atau APK diberi kesempatan untuk mengikuti kepanitiaan lomba-lomba yang
diadakan oleh OSIS-MPK seperti S2LC (Smala Science and Linguistics
Competition), Rendezvous, MPDK (Malam Pelepasan Dan Keakraban), dan lain-lain.
Karena hal itu akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk memiliki pengalaman
berorganisasi. Dari situ karakter mereka akan dibentuk. Sehingga tidak hanya
Pengurus OSIS, MPK, dan APK saja yang dilatih untuk memiliki jiwa kepemimpinan,
tetapi hampir seluruh murid mengingat banyaknya kegiatan OSIS-MPK yang
menyelenggarakan "Open Recruitment".
Jadi, jangan takut untuk mengikuti
wawancara dalam "Open Recruitment" kepanitiaan. Karena
walaupun kalian belum berpengalaman berorganisasi, kalau kamu bisa meyakinkan
koordinator bidang yang kamu tuju dan mampu berkomitmen terhadap suksesnya
acara, niscaya kamu bisa diterima. Toh kalau belum diterima, kan masih ada
kesempatan lain. Jadi jangan menyerah, oke?