~~

Free Music Sites
Free Music Online

free music at divine-music.info

Selasa, 02 Oktober 2012

Pengalaman Berorganisasi



Sebelum kita membahas mengenai berorganisasi di masa SMA, mari kita simak pengertian organisasi terlebih dahulu.

I. Pengertian Organisasi

      Organisasi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani "organon" yang berarti "alat". Namun, organisasi dapat diartikan sebagai suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat di mana orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif demi mencapai tujuan organisasi.
     
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
     
Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.

II. Berorganisasi di Masa SMP
           
            Pertama kali saya memasuki suasana SMP yang jauh berbeda dari suasana SD, saya lantas mencoba beradaptasi. Melihat teman yang baru, guru baru, semuanya serba baru. Kelas 1 SMP saya mencoba mendalami semua ttg organisasi yaitu dengan memperhatikan kerja kakak-kakak kelas saya, dalam hal ini OSIS.
           
            Sekilas nampak mudah, kakak ketua OSIS (kak Vivi) dengan santai mengkoordinir pengadaan pentas seni. Mulai dari dekorasi panggung, sound system, dan masih banyak lagi, semuanya seolah berjalan dengan sendirinya. Dalam hati saya berpikir, bagaimana kak Vivi bisa mengatur semuanya ini, hingga pentas seni dapat berjalan dengan lancar ?

            Maka tibalah tahun ajaran baru, seiring dengan pemilihan ketua OSIS serta pengurus OSIS yang baru. Mendengar hal ini saya sangat berantusias mengikuti pemilihan ketua OSIS ini. Akhirnya saya mencalonkan diri kepada panitia pemilihan ketua OSIS. Tetapi perjuangan belum berakhir sampai disini saja, saya harus membuat strategi agar saya bisa terpilih menjadi ketua nantinya.
           
            H-14 pemilihan ketua OSIS, saya berinisiatif mengadakan kampanye kecil2an, yaitu dengan menyampaikan Visi dan Misi saya nantinya bila terpilih menjadi ketua. Saya beserta tim sukses (teman-teman yg mendukung), mendatangi kelas 1 per 1. Mulai dari kelas VII hingga sampai kelas IX. Dengan percaya diri yang matang akhirnya saya siap untuk mendengarkan hasil pemilihan ketua OSIS.

            Kerja keras saya selama ini ternyata membuahkan hasil, memenangkan pemilihan OSIS SMP adalah pengalaman berorganisasi pertama saya. Namun perjuangan masih belum berhenti sampai disini saja, masih ada tanggung jawab yang harus saya tanggung dalam menjadi ketua OSIS. Salah satunya adalah mewujudkan Visi dan Misi yang sudah saya paparkan di masa kampanye.

            Menanggung tanggung jawab sebagai ketua OSIS ternyata tidak semudah yang kelihatan nya. Banyak kritik yang berdatangan baik dari adik kelas maupun kakak kelas. Namun saya menerima semua kritik itu dengan lapang dada. Pastinya ada waktu untuk membuktikan kinerja kita sebagai ketua. Pencapaian saya selama menjadi ketua tidaklah banyak, 2x pentas seni berhasil dan acara tutup tahun.

           

III. Berorganisasi di Masa SMA

            Sekarang, mari kita membicarakan berorganisasi di masa SMA. Berorganisasi di masa SMA tidak serumit berorganisasi ala professional. Tetapi, dari partisipasi berorganisasi ini, kita akan mendapatkan pengalaman yang berharga. Karena dalam berorganisasi, kamu dituntut untuk berdisiplin terhadap waktu, belajar bertoleransi, menghadapi banyak orang, serta lebih memprioritaskan untuk bersikap objektif di samping bersikap subjektif. Dari berorganisasi ini, karakter kamu akan dibentuk. Itulah alasan mengapa berorganisasi di masa SMA dapat berperan dalam pendidikan karakter siswa.
     
Maka dari itu jangan takut untuk berpartisipasi dalam keorganisasian. Karena, kamu memiliki pembina. Jadi jangan takut akan membuat kesalahan. Karena dari membuat kesalahan, kita menjadi tahu cara yang salah dan harus dihindari, kita juga akan tahu cara yang benar demi mencapai kesuksesan.
     
Membuat kesalahan bagi manusia adalah hal yang wajar. Saya pernah membuat kesalahan, begitu juga kamu. Tetapi, ada baiknya bila kita menghindari kesalahan tersebut. Karena jika kita bisa berbuat yang benar, mengapa harus berbuat yang salah?
     
            Untuk bergabung dalam suatu kepanitiaan, terkadang kita harus mengikuti "Open Recruitment" atau ajang perekrutan. Contohnya, keorganisasian di SMA Negeri 5 Surabaya. Terdapat beberapa kegiatan organisasi di SMA Negeri 5 Surabaya, seperti Pengurus OSIS, MPK (Majelis Permusyawaratan Kelas, atau semacam MPR), APK (Anggota Permusyawaratan Kelas, atau semacam DPR), dan banyak kepanitiaan acara yang dihelat OSIS-MPK.

             Saya sangat setuju jika para murid yang tidak terlibat dalam Pengurus OSIS, MPK, atau APK diberi kesempatan untuk mengikuti kepanitiaan lomba-lomba yang diadakan oleh OSIS-MPK seperti S2LC (Smala Science and Linguistics Competition), Rendezvous, MPDK (Malam Pelepasan Dan Keakraban), dan lain-lain. Karena hal itu akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk memiliki pengalaman berorganisasi. Dari situ karakter mereka akan dibentuk. Sehingga tidak hanya Pengurus OSIS, MPK, dan APK saja yang dilatih untuk memiliki jiwa kepemimpinan, tetapi hampir seluruh murid mengingat banyaknya kegiatan OSIS-MPK yang menyelenggarakan "Open Recruitment".
   
  Jadi, jangan takut untuk mengikuti wawancara dalam "Open Recruitment" kepanitiaan. Karena walaupun kalian belum berpengalaman berorganisasi, kalau kamu bisa meyakinkan koordinator bidang yang kamu tuju dan mampu berkomitmen terhadap suksesnya acara, niscaya kamu bisa diterima. Toh kalau belum diterima, kan masih ada kesempatan lain. Jadi jangan menyerah, oke?