pengertian atau definisi dari budaya
organisasi tersendiri adalah , budaya yaitu suatu tingkah laku atau kebiasaan
sekelompok manusia yang sudah ada sejak nenek moyang mereka dan mereka
melastarikan tingkah laku atau kebiasaan tersebut . Sedangkan organisasi adalah
sekumpulan manusia , sekelompok manusia yg bersatu berorganisasi untuk menuju
suatu tujuan tertentu secara bersama.
Dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang
diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik
dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat
satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu
pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan
pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring
dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat
pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi
secara keseluruhan. Budaya organisasi merupakan nilai yang dikembangkan oleh
organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu
sendiri. budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh
anggota-anggota organisasi itu . pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk
bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi
dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus
diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang
benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi. sebagai
suatu pola asumsi-asumsi mendasar yang dipahami bersama dalam sebuah organisasi
terutama dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Pola-pola tersebut
menjadi sesuatu yang pasti dan disosialisasikan kepada anggota-anggota baru
dalam organisasi. (Ref: Budaya
Organisasi oleh Taliziduhu Ndraha, PT RINEKA CIPTA juni 1997, Jakarta)
Fungsi
budaya
- Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat . Identitas ini terbentuk olej berbagai faktor sperti sejarah , kondisi dan sesi geografis , sistem-sistem sosial , politik dan ekonomi dan perubahan nilai di dalam masyarkat , perbedaan dan identitas budaya dapat mempengaruhi kebujakan pemerinyahan di berbagai bidang.
- Sebagai pengikat suatu masyrakat . Kebersamaan adalah faktir pengikat yang kuat seluruh anggota masyarakat
- Sebagai sumber . Budaya merupakan sumber inspirasi , kebanggaan , dan sumber daya . Budaya dapat menjadi komiditi ekonomi misalnya wisata budaya .
- Sebagai kekuatan penggerak . Karena jika budaya terbentuk melalui proses belajar- menajar (learning process ) maka budaya itu dinams
- Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah .
- Sebagai pola perilaku , budaya berisi norma tingkah laku dan menggariskan batas toleransi sosial
- Sebagai warisan , budaya disosialisasikan dan diajarkan kepada generasi berikutnya
- Sebagai subtitusi (pengganti) formalisasi
- Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahaan , dilihat dari sudut ini , pembangunan seharusnya merupakan proses budaya
- Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk
Fungsi
budaya dalam organisasi
- Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
- Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
- Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
- Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
- Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain
- Tipologi budaya organisasi bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada di realitas, Tipologi budaya organisasi dapat diturunkan dari tipologi organisasi misalnya dengan membagi tipe organisasi dengan membuat tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu di dalam organisasi. (Ref: Perilaku dan Budaya Organisasi oleh A.A Anwar Prabu Mangkunegara, Refika Aditama, Bandung.)
Tipologi
Budaya Organisasi
Secara
umum budaya organisasi terpilah menjadi dua kutub besar: budaya entrepreneur
dan budaya administrative. Pemahaman dua klasifikasi dasar budaya organisasi
ini akan menuntun kea rah pemahaman budaya organisasi secara lebih baik.
Perusahaan
yang memiliki jenis budaya entrepreneur dalam setiap aktivitasnya selalu
memfokuskan pada peluang-peluang baru. Hal ini tercermin dalam jiwa
kewiraswastaan yang selalu menganggap bahwa dengan menemukan dan memanfaatkan
peluang-peluang baru tersebut perusahaan akan selalu survive dan terdorong
untuk selalu berusaha mencapai sasaran yang berbeda-beda dari satu period eke
periode berikutnya. Karenanya kegiatan operasional yang terjadi dalam
perusahaan sangat dinamis dan membutuhkan sumber daya manusia yang cepat dalam
mengantisipasi perubahan-perubahan internal maupun eksternal. Perusahaan akan
berusaha memenuhi sarana yang dibutuhkan untuk merealisasikan kegiatan dalam
upaya meraih kesuksesan dari peluang baru itu.
Dibutuhkan
kompabilitas struktur organisasi dengan budaya agar dapat memperoleh
peluang-peluang baru dan mempertahankan peluang yang sudah ada.
Perusahaan
yang memiliki budaya administratif bertolak belakang dari budaya entrepreneur,
aktifitas yang dilakukan lebih memfokuskan pada peluang-peluang yang sudah ada.
Budaya administratif ini memandang bahwa peluang yang diperoleh harus terus
dipertahankan, karena investasi yang ditanamkan sangat besar. Konsekuensi
logisnya perusahaan membutuhakan prosedur pengendalian yang cukup kerar untuk
mempertahankan peluang yang sudah diperoleh ini. Dinamika budaya administratif
tidak sedinamis budaya entrepreneur. Struktur organisasi juga dengan
diseseuaikan aktivitas usaha perusahaan yang menganut budaya administratif ini.
Tipologi yang lain dikemukakan oleh Deal & Kennedy yang memilah budaya organisasi ke dalam empat kategori budaya berdasarkan dua faktor utama, yaitu :
- Derajat resiko dalam kegiatan bisnis
- Kecepatan perusahaaan atau manajemen dalam mendapatkan umpan balik atas keputusan atau strategi. (Ref: A.B. Susanto, F.X. Sujanto, Himawan Wijanarko, Patricia Susanto, Suwahyudi Mertosono, Wagiono Ismangil, “Corporate Culture and Organization Culture”)
Daftar Pustaka:
- Budaya
Organisasi oleh Taliziduhu Ndraha, PT RINEKA CIPTA juni 1997, Jakarta .
- Perilaku dan Budaya Organisasi oleh A.A Anwar Prabu Mangkunegara, Refika Aditama, Bandung .
- A.B.
Susanto, F.X. Sujanto, Himawan Wijanarko, Patricia Susanto, Suwahyudi
Mertosono, Wagiono Ismangil, “Corporate Culture and Organization Culture”
-http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi
-http://tulisanane.wordpress.com/2013/07/03/budaya-organisasi/
-http://tulisanane.wordpress.com/2013/07/03/budaya-organisasi/
-http://annisafujiyana.blogspot.com/